MENJADI ORANG TUA SUPER TEAM DALAM MENDIDIK ANAK DI MASA PANDEMI

MENJADI ORANG TUA SUPER TEAM  DALAM MENDIDIK ANAK DI MASA PANDEMI

Oleh : Yolanda Jenk Pataliputra, S.Pd.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Sudah satu tahun lebih pandemi  Covid-19 melanda di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, yang dimana secara keseluruhan telah merubah kebiasaan, peraturan hingga budaya dalam berbagai aspek kehidupan. Tak jarang masih terjadi adanya gesekan pada transisi perubahan yang terjadi akibat pandemi ini. Mulai dari perilaku, pembatasan sosial, peraturan publik, peraturan sektor kesehatan, sektor pendidikan hingga peraturan-peraturan dalam berbagai instansi yang mewajibkan seluruh masyarakat untuk mulai menaati semua peraturan yang dibuat agar bisa menekan wabah Covid-19 terutama di Indonesia.

            Dalam perubahan yang telah terjadi ini, menimbulkan peraturan baru yang berimbas pada perilaku masyarakat agar saling memberikan pemahaman dan saling mengingatkan tujuan bersama agar senantiasa menaati peraturan yang dibuat. Mulai dari rumah atau keluarga hingga masyarakat luas. Sebab pendidikan pertama individu adalah dalam lingkup keluarga.

            Berdasarkan latar belakang di atas aspek pendidikan pada anak otomatis juga mengalami perubahan pada cara mendidik, karena sekolah anak diliburkan diganti dengan pembelajaran daring. Pada saat awal peraturan dibuat, kami sebagai orang tua banyak mengalami masalah terutama posisi kami sebagai saat ini sedang tidak satu rumah. Istri bekerja di luar kota karena penempatan dari instansi, dan saya seorang ayah harus tinggal bersama dua anak. Anak pertama umur 6 tahun dan anak kedua berumur 3 tahun. Padahal ketika dulu masih satu rumah dengan istri, kepengurusan anak, perhatian dan bimbingan lebih banyak dilakukan oleh istri saya daripada dengan saya. Lebih berat lagi saat menjalani hari-hari dalam situasi pandemi tanpa hadirnya seorang istri, karakter saya sebagai sosok ayah yang lebih cenderung banyak mengatur dan menyuruh membuat sikap anak malah menjadi aktif dan kurang menurut apa yang saya inginkan sehingga terjadi emosi yang merugikan perkembangan anak.

            Pada titik itulah saya banyak melakukan muhasabah, evaluasi dan menyesal dengan sikap yang telah saya lakukan kepada anak tercinta kami. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan kiat-kiat bagaimana menjadi orangtua super team untuk mendidik anak di masa pandemi menurut pengalaman pribadi kami, agar perilaku yang di dapatkan anak sesuai dengan tumbuh kembang anak.

  1. Komitmen Orangtua

Sering kali kita sebagai orangtua ketika memberikan pendidikan kepada anak, banyak orangtua langsung melakukan perubahan cara tersebut kepada anak, padahal yang seharusnya dilakukan dalam kondisi seperti ini adalah komitmen bersama orangtua untuk mulai merubah cara mendidik anak dengan musyawarah antar ayah dan ibu, agar cara yang dipakai nantinya satu visi dan bisa saling melengkapi ketika berhadapan dengan anak. Sehingga perubahan yang diharapkan dapat diterima oleh anak tanpa terjadi condong ke satu orangtua saja.

2. Membagi tugas antara ayah dan ibu

Saat orangtua sudah komitmen, dalam hal ini harus ada pembagian tugas ketika mendidik anak. Sebagai seorang kepala keluarga tentunya tidak egois dalam pembagian tugas ini, karena hasil musyawarah dengan istri merupakan awal untuk menentukan tindakan mendidik kepada anak. Yang dimana secara kedekatan seorang ibu lebih tahu karakter anak dan bagaimana metode membimbing anak dengan karakter masing-masing.

Pembagian tugas ini bertujuan supaya ketika terdapat kendala dalam membimbing anak, antara ayah dan ibu bisa langsung menjalankan posisi mereka pada momen saat itu. Seorang ayah lebih kepada ketegasan dan penjelasan serta tugas seorang ibu lebih kepada menenangkan serta memotivasi.

3. Membangun Bonding

Bonding adalah ikatan emosional yang terjalin antara orangtua dan anak.  Sangat penting diketahui sejauh mana bonding yg sudah terjalin sampai saat ini. Jangan-jangan malah sebaliknya. Fisik anak dekat tapi batinya merasa jauh ketika dekat dengan orangtua.

Maka dari itu, di masa pandemi ini adalah momen yang sangat tepat untuk membangun bonding dengan anak, karena mempunyai waktu berkumpul dengan keluarga di rumah lebih banyak. Lakukan bonding dengan berkualitas tanpa memakan waktu yang banyak. Karena waktu yang lama bukan patokan bonding tersebut akan tersampaikan kepada anak atau tidak. Justru dengan durasi yang tidak lama tapi orangtua fokus memberikan sikap menghargai, memuji dan kebebasan berekspresi, inilah yang akan menjadi kesan tersendiri terhadap anak.

4. Membuat jadwal kegiatan anak

Buatlah jadwal kegiatan harian anak mulai dari bangun tidur sampai akan tidur. Di dalam jadwal tersebut tetap berikan pendidikan karakter islam di setiap jam nya. Mulai dari membaca doa, dzikir ringan, sholat, hafalan surat pendek, dan lain sebagainya. Tetapi jangan lupa sisipkan jadwal bermain yang bersifat luar rumah dengan durasi yang agak panjang, guna menghilangkan kebosanan anak terlalu lama di dalam rumah. Misalkan membuat permainan ketangkasan, olahraga, berkebun, berjalan-jalan ke sawah, sungai, kebun atau yang lainya.

5. Berikan Hadiah

Berikan hadiah kepada sang anak ketika mengetahui bahwa anak telah menyelasikan suatu tugas atau pekerjaan yang telah diberikan. Tidak perlu hadiah yang mahal, cukup dengan hadiah sederhana tetapi kita kemas dengan menarik seperti kado, contohnya seperti makanan ringan, susu kemasan, alat tulis dan lain-lain. Maka respon anak akan merasa tertarik dari kado yang kita berikan. Dan anak juga menganggap bahwa suatu hal yang diperintahkan orangtua itu menyenangkan.

6. Evaluasi komunikasi orangtua

Dari sekian usaha orangtua yang telah di lakukan, pasti ada hal yang masih kurang sesuai dengan harapan, maka dari itu evaluasi berjangka harus dilakukan agar metode mendidik anak senantiasa berkembang sesuai dengan permasalahan yang terus berjalan. Sehingga orangtua saling mengingatkan serta musyawarah kembali untuk menentukan cara baru dalam mendidik anak, tidak hanya dengan cara yang sama.

            Untuk menjadi Orang tua Super team kuncinya adalah komunikasi serta tanggung jawab pembagian tugas antar orang tua, di tambah lagi bonding yang terjalin secara berkualitas antara orang tua dan anak. Sehingga harapan pendidikan karakter anak tidak hilang walaupun di masa pandemi.

            Demikian sedikit yang bisa penulis bagikan, semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi seluruh orangtua dalam menghadapi anak di masa pandemi, tak lupa senantiasa kita sebagai orangtua ber doa kepada Allah SWT, semoga ikhtiar kita mendapatkan kemudahan dan ke ridhoanNYA. Aamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MENJADI ORANG TUA SUPER TEAM  DALAM MENDIDIK ANAK DI MASA PANDEMI

Biodata Penulis

Nama : Yolanda Jenk Pataliputra, S.Pd.

Alamat : Gemolong, Gemolong, Sragen

Jabatan : guru bimbingan konseling

Unit kerja : SMK Muhammadiyah 2 Andong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *